Selamat Datang

Kamis, 06 Juni 2013

Gerbong ini adalah Gerbong Cinta

Jalan ini amat panjang dan berliku, penuh duri...
Jalan ini tidak menampilkan taman bunga yang indah, jalan ini tidak menampakkan kesenangan pada mereka yang menjalaninya, akan tetapi jalan ini membantu kita untuk meraih keindahan yang tiada tara di waktu yang telah ditentukan.







Orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang Mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui (TQS al-Maidah (5 : 54).

Kawan - kawan sekalian manusia itu diciptakan dan dihadirkan ke bumi itu memiliki dua tugas besar yang harus dilakukan yaitu menjadi khalifah dan menjadi Abdullah. Tugas sebagai seorang khalifah adalah menebarkan dan memakmurkan bumi serta memberikan kebermanfaatan bagi manusia yang lain, sedangkan tugasnya sebagai Abdullah yaitu memberikan ketaatannya kepada Allah Azza Wajalla.

Salah satu peran manusia di bumi yaitu saling mengingatkan antara satu sama lain, dengan kata lain berdakwah (menyampaikan sesuatu yang bertujuan untuk mendekatkan manusia pada Sang Khalik). Berdakwah di sini merupakan tugas kita sebelum kita menjadi apapun, karena kita merupakan seorang Da'i sebelum kita menjadi apapun (Nahnu Du'at Qobla kulli syai').

Banyak orang yang menganggap bahwa berdakwah itu kita harus sudah banyak menghafal hadits, menghafal Al-Qur'an dan lain sebagainya. Padahal dengan mengingatkan seseorang untuk mengerjakan sholat, meninggalkan perbuatan maksiat, menegurnya ketika hendak, akan atau sedang melakukan kesalahan sudah merupakan salah satu bentuk dari berdakwah itu sendiri. Akan tetapi yang membuat banyak orang tidak ingin bergelut di dunia dakwah adalah konsekuensi dari berdakwah itu yang dirasa oleh mereka cukup berat, entah itu beban secara mental (pribadi) maupun beban secara sosial (kekhawatiran dikatakan sok alim, ustad dll) membuat banyak mereka di luar sana enggan bergabung di dalam jalan ini.

Seperti yang saya sampaikan di awal tulisan ini, jalan ini memang berliku, berduri dan banyak rintangannya, akan tetapi di ujung jalan ini kita yakini janji Allah dalam Q.S Muhammad Ayat 7 yang artinya sebagai berikut “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” Akan tetapi proses seleksi itu akan tetap terjadi, mereka yang tidak betah dan tidak tahan di jalan ini akan keluar dan memisahkan dari gerbong ini, dan mereka yang baru akan hadir untuk menutupi lubang - lubang itu untuk meneruskan estafet perjuangan ini.

Semoga kita tergolong ke dalam mereka - mereka yang senantiasa tergabung dalam gerbong dakwah ini dan tidak tergantikan oleh mereka yang baru, melainkan kita berdiri bersama mereka dalam rangkulan ukhuwah dalam suatu barisan yang kokoh seperti yang disampaikan Allah dalam Q.S Ash-Shaff Ayat : 4
"Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh."

Sebagai penutup dari tulisan ini, saya ingin kembali mengutip apa yang pernah disampaikan oleh Alm. Ustad Rahmad Abdullah

Dakwah adalah Cinta

Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yang kau cintai.

Lagi-lagi memang seperti itu. Dakwah. Menyedot saripati energimu. Sampai tulang belulangmu. Sampai daging terakhir yang menempel di tubuh rentamu. Tubuh yang luluh lantak diseret-seret. .. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.

Seperti itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga. Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Allah.

Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar. Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung. Tidak ada lagi orang miskin yang bisa diberi sedekah. Tubuh mulia itu terkoyak-koyak.

Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja. Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal. Toh memang itu yang diharapkannya; mati sebagai jiwa yang tenang.

Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik. Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik?

Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah; luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan. Bukannya tidak membosankan. Dakwah bukannya tidak menyakitkan. Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.

Tidak… Justru kelelahan. Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya. Setiap hari. Satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.

Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani… justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka pergi… akhirnya menjadi adaptasi.

Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur, pada akhirnya salah satunya harus mengalah. Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman. Lalu terus berkobar dalam dada.

Begitu pula rasa sakit. Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda dibandingkan jihad yang begitu cantik.

Begitupun Umar. Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk. Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya “ditinggalkan” , hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman..

Karena itu kamu tahu. Pejuang yang heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Allah. Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar.

Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar. Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Allah, berilah dia petunjuk… sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang… “

Maka satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta… Mengajak kita untuk terus berlari…

“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”

(alm. Ust Rahmat Abdullah)

Semoga bermanfaat



Dr_Fish

1 komentar:

  1. The best casinos to play at in 2021
    It is one of the biggest casino 샌즈 sites in the world หารายได้เสริม and it has an amazing list of games which range from the classics to the classics. It is a very 🎲 Games: 3000+💲 Total number of 슬롯 나라 games: 2000+💲 Number of players: 바카라 게임 500+🎲 Games: 4000+💲 하랑 도메인 Number of jackpots: 500+

    BalasHapus